Kulit adalah organ terbesar dalam tubuh manusia yang memerlukan perawatan khusus. Banyak orang yang mencari solusi untuk permasalahan kulit mereka melalui berbagai layanan medis, termasuk dokter estetika dan dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (SpKK).
Meski sama-sama menangani kulit, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam pendidikan, cakupan praktik, serta kewenangan medis. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan dokter estetika dan SpKK agar tidak salah memilih tempat perawatan kulit yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Perbedaan Dokter Estetika dan SpKK
Dokter estetika dan dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (SpKK) memiliki perbedaan dari berbagai aspek. Mulai dari jalur pendidikan yang mereka tempuh, lingkup praktik hingga segi kewenangan dan legalitasnya. Agar tidak salah memilih tempat praktik, simak selengkapnya perbedaan dokter estetika dan SpKK sebagaimana dilansir oleh Halodoc berikut ini!
1. Dari Segi Pendidikan

Perbedaan pertama antara dokter estetika dan SpKK bisa kita lihat dari pendidikan yang mereka tempuh. Dokter estetika merupakan dokter umum yang telah mengikuti pelatihan atau sertifikasi di bidang estetika medis. Mereka tidak memiliki spesialisasi akademik dalam dermatologi tetapi dapat melakukan berbagai prosedur estetika non-bedah seperti botox, filler, laser, dan perawatan kulit lainnya.
Di sisi lain, dokter spesialis kulit dan kelamin adalah dokter yang telah menyelesaikan pendidikan spesialisasi dalam bidang dermatologi dan venereologi. Mereka memiliki pemahaman mendalam tentang penyakit kulit, infeksi kelamin, serta prosedur estetika medis berbasis klinis.
2. Dari Segi Lingkup Praktik

Perbedaan kedua yang penting diketahui dari kedua profesi ini adalah ruang lingkup praktiknya. Dokter estetika biasanya fokus pada perawatan kecantikan dan peremajaan kulit seperti facial medis, chemical peeling, botox, filler, thread lift, dan perawatan laser untuk mengatasi masalah estetika.
Apabila masalah kesehatan kulit yang Anda alami lebih kompleks, maka Anda sebaiknya datang ke SpKK. Pasalnya, SpKK mampu menangani masalah kesehatan kulit secara medis seperti jerawat parah, eksim, psoriasis, vitiligo, infeksi jamur, herpes, dan penyakit kelamin. Selain itu, dokter spesialis kulit dan kelamin juga dapat melakukan prosedur estetika berbasis medis dengan pertimbangan klinis.
Contoh prosedur estetika berbasis medis yang dapat dilakukan dokter SpKK meliputi laser untuk mengatasi hiperpigmentasi, terapi cahaya untuk psoriasis, chemical peeling untuk jerawat parah atau botox untuk hyperhidrosis. Mereka juga bisa melakukan tindakan bedah kecil seperti pengangkatan kista, tahi lalat mencurigakan, atau keloid. Semua dilakukan dengan pertimbangan medis dan diagnosis mendalam.
3. Dari Segi Kewenangan & Legalitas

Dari segi kewenangan dan legalitas, dokter estetika dan SpKK juga berbeda. Dokter estetika bisa membuka klinik kecantikan dan memberikan layanan estetika setelah mendapatkan pelatihan khusus. Namun, mereka tidak memiliki kewenangan menangani penyakit kulit yang membutuhkan intervensi medis mendalam.
Sebaliknya, seorang spesialis penyakit kulit dan kelamin punya kewenangan penuh dalam menangani masalah kesehatan kulit dan kelamin. Secara medis mereka juga berhak melakukan prosedur estetika berbasis dermatologi.
4. Dari Segi Jenis Treatment yang Diberikan

Bagi Anda yang ingin mendapatkan perawatan kecantikan seperti botox, filler, atau laser untuk peremajaan kulit, dokter estetika adalah opsi terbaik yang bisa Anda pertimbangkan. Sedangkan bagi Anda yang memiliki masalah kulit yang lebih serius seperti dermatitis, alergi, infeksi kulit, atau penyakit menular seksual, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter SpKK.
5. Dari Segi Diagnosis yang Dilakukan

Seorang dokter estetika umumnya tidak melakukan diagnosis penyakit kulit secara mendalam karena fokus mereka adalah perawatan estetika. Pemeriksaan lebih bersifat observasional dan berdasarkan pengalaman praktik estetika. Jika pasien dianggap memiliki masalah kulit yang serius, dokter estetika mungkin akan merujuknya kepada SpKK untuk penanganan yang lebih tepat.
Di sisi lain, seorang spesialis kulit dan kelamin dapat melakukan berbagai pemeriksaan medis. Ini mencakup dermatoskopi, biopsi kulit, tes alergi, tes laboratorium untuk penyakit kulit infeksius, hingga pemeriksaan dengan lampu Wood untuk mendeteksi kelainan pigmen atau infeksi kulit tertentu.
6. Dari Segi Jenis Masalah yang Ditangani

Berat atau ringannya masalah kulit yang Anda alami juga akan menentukan ke mana sebaiknya Anda berkonsultasi. Dokter estetika mumnya menangani masalah kulit ringan yang berkaitan dengan kecantikan seperti jerawat ringan, bekas jerawat, flek hitam, kulit kusam, dan penuaan dini.
Seorang dokter SpKK bisa menangani penyakit kulit yang lebih kompleks seperti psoriasis, dermatitis atopik, infeksi bakteri/jamur, alergi kulit, keloid, rosacea, dan penyakit menular seksual seperti sifilis atau gonore. Jika seseorang mengalami masalah jerawat yang parah, mungkin lebih direkomendasikan untuk datang ke SpKK alih-alih ke dokter estetika.
Baca juga: Wajah Sering Jerawatan? Yuk, Hindari 10+ Kebiasaan Buruk Ini!
7. Dari Segi Keahliannya

Perbedaan dokter estetika dan SpKK yang berikutnya bisa kita lihat dari keahliannya. Seorang dokter estetika menjadi profesional yang sangat ahli dalam perawatan estetika, terutama jika memiliki pengalaman yang banyak dan mengikuti pelatihan berkelanjutan. Namun, karena tidak ada spesialisasi resmi untuk estetika, tingkat keahlian bisa sangat bervariasi tergantung dari pelatihan yang diikuti.
Karena memiliki latar belakang pendidikan spesialis yang lebih panjang dan mendalam, dokter spesialis kulit dan kelamin kredibilitasnya lebih terjamin dalam menangani berbagai kondisi kulit, baik dari sisi estetika maupun medis.
8. Dari Segi Tempat Praktik

Dokter estetika biasanya bekerja di klinik kecantikan atau mendirikan klinik estetika sendiri. Klinik ini lebih berfokus pada Klinik kecantikan dengan jenis perawatan seperti seperti facial medis, filler, dan laser.
Sebaliknya, SpKK bisa bekerja di rumah sakit, klinik spesialis kulit, atau membuka praktik sendiri. Tempat praktik mereka biasanya menangani kasus kulit yang lebih kompleks dan juga menyediakan layanan estetika berbasis medis.
Demikianlah penjelasan lengkap mengenai perbedaan dokter estetika dan SpKK dari berbagai aspek. Memilih antara dokter estetika dan SpKK harus didasarkan pada kebutuhan Anda. Jika ingin meningkatkan estetika kulit tanpa masalah kesehatan yang serius, dokter estetika bisa menjadi pilihan.
Namun, jika Anda mengalami gangguan kulit yang membutuhkan diagnosis dan pengobatan medis, lebih baik berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin (SpKK). Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat memastikan bahwa kulit Anda mendapatkan perawatan terbaik sesuai dengan kebutuhannya.
Memilih perawatan kulit yang tepat adalah langkah penting untuk mendapatkan hasil optimal. Jika Anda mencari solusi kecantikan terbaik, Esmoir hadir sebagai klinik kecantikan dan kulit terpercaya di Karawang. Dengan tim dokter dan terapis profesional, serta teknologi modern, Esmoir menawarkan berbagai perawatan wajah, tubuh, dan rambut yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan Anda.Jangan ragu untuk merawat diri dengan layanan berkualitas dari Esmoir. Segera kunjungi Esmoir atau hubungi kami di sini dan wujudkan kulit sehat serta tampilan menawan yang Anda impikan!

Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, dr. Lanny (alumni Untar 2001) telah membangun reputasi sebagai ahli kulit dan estetika terkemuka. Ia dikenal luas akan kemampuannya memberikan perawatan kulit yang holistik dan efektif.