Bagaimana cara menghilangkan jerawat batu dengan benar, mudah, dan cepat? Jerawat batu menjadi momok tersendiri karena sangat sulit dihilangkan apabila dibandingkan dengan jenis jerawat lainnya. Sayangnya, selama ini mayoritas orang masih awam perihal klasifikasi jerawat, padahal penyebab hingga teknik perawatannya pun berbeda. Begitu pula dengan jerawat batu atau kistik ini.
Masing-masing faktor pemicu tentu harus mendapatkan solusi berupa perawatan yang berbeda pula. Jika Anda bertujuan menghilangkan jerawat batu tetapi menjalani perawatan skincare dan yang lainnya untuk jerawat pasir alias bruntusan, tentu tidak akan memberi hasil yang sesuai dengan harapan. Sebab itu, penting memahami terlebih dulu apa penyebab jerawat membandel ini.
Apa Itu Jerawat Batu?

Sebelum mempelajari tentang penyebab jerawat batu, Anda perlu mengetahui dulu definisi tepat tentang kondisi kulit wajah yang satu ini. Jerawat kistik merupakan jenis yang paling parah dibandingkan dengan jerawat lainnya. Kondisi ini hanya terjadi ketika bakteri menginfeksi jaringan kulit terlalu dalam, sehingga jika tidak cepat mendapat penanganan akan cepat menyebar.
Selain penyebaran yang cepat, jerawat batu juga terkenal sangat sulit dihilangkan dan meskipun mengempis ketika peradangannya mereda, tetap akan meninggalkan bekas luka. Jerawat kistik sendiri memiliki tekstur yang lunak ketika diraba, sebab isinya adalah nanah. Namun sekilas, bentuk jerawat batu sering disamakan dengan jerawat nodul, padahal keduanya memiliki tekstur berbeda.
Bila jerawat kistik cenderung lembek, jerawat nodul justru sangat keras. Namun, keduanya sama-sama sakit saat disentuh dan tidak mudah sembuh dalam tempo yang singkat. Kedua jenis jerawat memerlukan konsultasi dan perawatan yang tepat untuk sembuh. Tentu saja, untuk mengetahui treatment yang sesuai, perlu mengetahui dulu penyebab jerawat tersebut dapat timbul.
Penyebab Terjadinya Jerawat Batu
Dalam kebutuhan terapi perawatan kulit yang berjerawat maupun treatment kecantikan lainnya, diperlukan diagnosa penyebab secara tepat terlebih dahulu. Supaya tidak salah memberikan metode atau produk perawatan yang justru memperburuk kondisi kulit, maka penting untuk memahami faktor-faktor pemicu. Adapun untuk jerawat kistik, penyebab kemunculannya terbagi menjadi beberapa jenis berbeda. Apa saja?
1. Perubahan Hormon Seseorang
Berdasarkan artikel yang dirilis oleh Alodokter dan telah melalui peninjauan dr. Pittara, salah satu penyebab utama dari jerawat batu merupakan perubahan hormonal seseorang. Tepatnya, hormon androgen yang muncul ketika seseorang sudah mulai masuk pada usia pubertas. Perubahan hormonal tersebut tidak terjadi begitu saja, melainkan sebagai hasil dari beberapa faktor pemicu.
Hormon seseorang mengalami fluktuasi atau masa-masa tidak terkontrol biasanya ketika pemilik badan sedang berada dalam beberapa situasi khusus tertentu. Contohnya, menstruasi, hamil, menopause, dan polycystic ovary syndrome (PCOS). Bukan hanya produksi hormon yang menyebabkan emosional saja yang melonjak, melainkan produksi minyak pada wajah ikut meningkat menyebabkan penyumbatan pori-pori berujung jerawat.
2. Mengonsumsi Obat-Obatan Tertentu
Berikutnya, jerawat batu di dahi maupun merata di titik-titik lain pada wajah bisa terjadi akibat konsumsi obat-obatan tertentu. Menurut penjelasan Hermina Hospital yang telah ditinjau oleh dokter spesialis kecantikan, dr. Febrina Andarini, Sp. KK, beberapa obat yang digunakan jangka panjang oleh seseorang memiliki efek samping menghadirkan jerawat batu di wajah.
Apa saja obat-obatan yang memiliki efek demikian? Obat oles kortikosteroid, lithium, dan obat anti kejang merupakan jenis obat-obatan yang dimaksud. Penggunaannya memancing produksi hormon yang berlebih di mana minyak wajah juga mengalami peningkatan produksi dan berujung penyumbatan pori-pori. Resiko timbul jerawat baru atau memperparah yang sudah ada jadi semakin tinggi.
3. Tingkat Kelembapan Tinggi dan Keringat yang Berlebih
Sebelum membahas cara menghilangkan jerawat batu, masih banyak penyebab kondisi tersebut yang perlu diketahui. Merujuk pada artikel yang dari RS HVA Tulungrejo, tingkat kelembaban kulit yang terlalu tinggi dan juga produksi keringat bisa menjadi penyebab dari jerawat batu muncul atau juga semakin parah. Bagaimana bisa kedua hal itu menjadi penyebabnya?
Jawabannya karena kondisi kulit yang lembab dan memproduksi keringat berlebih mengakibatkan perkembangbiakan bakteri menjadi lebih mudah. Maka, akibatnya terjadi peradangan kulit dan timbul jerawat kistik. Sedangkan untuk jerawat yang sudah terlanjur ada, bakteri akan membuat iritasinya semakin parah dan menyebar, yang semula hanya jerawat batu di hidung dapat memenuhi wajah.
4. Faktor Genetik yang Muncul Tiba-Tiba
Menurut dr. Verury Verona Handayani sebagaimana tertuang dalam halaman Halodoc, penyebab lain dari jerawat batu adalah faktor genetik yang tiba-tiba muncul pada fase tertentu. Maksudnya, jerawat dapat diturunkan kepada seseorang bila salah satu atau kedua orangnya memiliki kecenderungan berjerawat juga. Biasanya, hal tersebut baru akan nampak ketika sampai usia pubertas.
Apakah jerawat akibat genetik sifatnya permanen sebagaimana ‘penyakit warisan’ seperti diabetes, anemia, dan hipertensi? Jawabannya, tidak. Keberlanjutan jerawat batu itu biasanya ditentukan oleh gaya hidup dan perawatan diri. Bila yang bersangkutan senang merokok, mengkonsumsi alkohol, meminum obat-obatan tertentu, serta tidak melakukan perawatan – minimal menggunakan skincare, jerawat akan terus menerus muncul.
5. Salah Menggunakan Produk Perawatan Kulit
Penyebab terakhir dari jerawat batu adalah penggunaan produk skincare yang salah. Biasanya dari kesalahan pemilihan produk di mana kandungannya justru memicu atau memperparah kondisi wajah berjerawat. Melansir dari Kompashealth yang bersumber dari Antara, banyak produk yang perawatan kulit pemicu jerawat yang justru dipilih konsumen karena kurang memahami kandungan dan kesesuaiannya.
Contohnya menggunakan produk skincare dengan karakteristik:
- Berbasis minyak dan mengandung vitamin E yang menyebabkan produksi minyak berlebih sehingga menyumbat pori-pori.
- Eksfolian secara berlebih hingga merusak skin barrier yang berakibat kulit mudah berjerawat.
- Sudah kadaluarsa sehingga kandungan-kandungan di dalamnya berubah hingga mengalami kerusakan dan berbahaya bagi kesehatan kulit.
Ciri Ciri Jerawat Batu
Di atas, sudah disinggung bahwa jerawat batu sering salah disamakan dengan jerawat nodul, padahal keduanya berbeda. Setelah mengetahui tentang faktor pemicunya, Anda juga perlu mengenali ciri ciri jerawat batu agar dapat mengidentifikasi secara tepat:
- Munculnya benjolan berwarna merah seukuran kacang polong pada permukaan kulit.
- Teksturnya semula keras, namun lambat laun jadi lunak. Meskipun demikian, sangat sakit ketika disentuh karena kandungannya adalah nanah.
- Kepala benjolan tersebut berwarna putih kekuningan dan ketika pecah, nanah akan merembes – terkadang disertai dengan darah dan aromanya cukup menyengat.
- Jerawat batu tidak hanya muncul di area wajah, tetapi bisa di seluruh bagian tubuh – seperti kaki, tangan, dan punggung.
- Mudah terjadi pada seseorang dengan karakter kulit berminyak dan berkeringat berlebih.
- Kemampuan penyebarannya sangat cepat, cukup sulit disembuhkan, dan sulit menghilangkan bekas jerawatnya.
- Tampilan dan karakteristiknya sekilas mirip dengan bisul, jadi ketika muncul di tempat selain wajah sering salah diidentifikasi sebagai bisul.
Cara Mencegah Jerawat Batu

1. Cuci Muka 2 Kali Sehari
Jika kulit Anda belum sampai berjerawat, maka yang dibutuhkan bukan cara menghilangkan jerawat batu, melainkan pencegahan yang tepat. Pertama, Anda dapat mencuci muka 2 kali sehari, yaitu pada pagi dan malam hari – tepatnya sebelum dan sesudah beraktivitas.
Jika Anda berolahraga, maka pastikan juga selalu mencuci muka setelahnya. Tujuannya untuk menyingkirkan debu, noda, dan zat-zat beracun lain yang mungkin menempel pada wajah dan memicu iritasi atau alergi. Pastikan menggunakan produk ringan atau minimal berlabel non comedogenic.
Baca juga: Hindari Kesalahan! Nih, Cara Membersihkan Wajah yang Benar!
2. Jangan Dipencet!
Anda juga dapat meminimalisir kemungkinan munculnya jerawat batu dengan tidak terlalu sering memegang apalagi memencet dan menekan bagian wajah. Sebab, kebiasaan buruk tersebut hanya akan memindahkan bakteri dari tangan ke permukaan kulit. Ketika hal itu terjadi, bakteri akan berkembang biak semakin subur di bagian kulit hingga menyebabkan peradangan yang memicu jerawat.
3. Hindari Menggosok Muka Secara Berlebihan
Melakukan scrub alias menggosok muka secara berlebihan juga tidak dibenarkan. Sebab, tindakan tersebut justru akan merusak skin barrier, lalu membuat iritasi pada wajah akibat terjadinya gesekan. Melakukan scrub atau eksfoliasi kulit yang membutuhkan tekanan hanya perlu dilakukan 1-2 kali seminggu supaya sel-sel kulit mati terangkat namun tidak sampai merusak kulit.
4. Jangan Kena Sinar Matahari Kelamaan
Paparan sinar matahari UVA maupun UVB juga berpotensi menimbulkan jerawat batu. Sebab hal itu mengakibatkan jaringan kulit terbakar sehingga memproduksi minyak berlebih yang kemudian menyumbat pori-pori dan berujung munculnya jerawat kistik. Usahakan untuk selalu menggunakan tabir surya (sunscreen) dan sebisa mungkin mengurangi frekuensi beraktivitas di bawah terik matahari untuk mencegahnya.
5. Jaga Pola Hidup Sehat
Terakhir, sebagai tindakan preventif terhadap jerawat batu, Anda bisa menerapkan dan menjaga pola hidup sehat seperti menghindari rokok, alkohol, maupun konsumsi obat-obatan yang menyebabkan hormon melonjak. Pastikan meminimalisir konsumsi makanan pemicu jerawat seperti makanan manis dan minum cukup air putih setiap hari. Anda juga perlu mengelola stress dengan cukup istirahat.
Obat Penghilang Jerawat Batu

1. Isotretinoin
Lantas bagaimana cara mengobati jerawat batu yang sudah terlanjur menghiasi wajah Anda? Jika menggunakan obat-obatan, ada beberapa jenis yang dapat dijadikan solusi. Salah satunya isotretinoin yang berasal dari pengolahan kembali vitamin A dengan dosis tinggi. Saran konsumsinya adalah satu tablet setiap hari dan harus dikonsumsi rutin selama kulit masih berjerawat.
Penelitian membuktikan 85% pasien yang mengkonsumsinya merasakan perbaikan pada jaringan kulit dan kondisi jerawat parah dalam tempo 4 – 6 bulan. Namun, efektivitasnya bisa menimbulkan efek samping antara lain: moodswing, radang usus, sakit kepala atau mimisan, memar, peradangan kulit dan banyak lagi. Jadi, penggunaannya memang wajib melalui konsultasi dan peresepan dokter.
2. Antibiotik
Obat antibiotik juga menjadi salah satu solusi pengobatan untuk jerawat batu. Cara kerjanya dengan mencegah perkembangbiakan bakteri penyebab peradangan semakin parah dan menyebar dengan cepat. Meskipun demikian, antibiotik tidak mengangkat sel kulit mati maupun mengontrol produksi minyak sehingga tidak dapat mencegah munculnya jerawat baru maupun bekas tertinggal di permukaan kulit.
Antibiotik juga harus digunakan sesuai dengan resep dokter, serta tidak dianjurkan dikonsumsi jangka panjang. Mengkonsumsinya tidak sesuai aturan akan menimbulkan dampak sebagai berikut: sakit perut, diare, sakit kepala, peningkatan sensitivitas terhadap sinar matahari, serta muntah. Biasanya sekali meresepkan antibiotik, dokter mengatur konsumsi maksimal tiga hari sebanyak 2 kali dalam sehari.
3. Skincare yang Mengandung Retinoids
Berikutnya, cara menghilangkan jerawat batu menggunakan obat-obatan adalah dengan memakai produk perawatan kulit dengan kandungan retinoids. Sebenarnya, retinoids masih satu keluarga dengan isotretinoin karena sama-sama berasal dari vitamin A. Namun, komposisi retinoids tidak sekuat isotretinoin, sebab itu biasanya diresepkan bersama dengan antibiotik supaya dapat memberi hasil yang maksimal mengusir jerawat.
Meskipun demikian, Anda tidak bisa meremehkan efek samping retinoids. Bila tidak cocok dengan zat yang satu ini, maka kulit bisa kemerahan akibat jaringan kulit terbakar. Rasanya sangat perih dan juga gatal. Selain itu, retinoids juga dapat menyebabkan kulit mengelupas sehingga resiko kemunculan ulang jerawat meningkat. Patuhi resep dokter untuk menghindarinya.
4. Spironolactone
Jenis obat selanjutnya sebagai solusi jerawat batu adalah spironolactone yang umumnya digunakan untuk pengobatan edema dan hipertensi. Meskipun demikian, ketika diaplikasikan sebagai obat untuk jerawat kistik, spironolactone membantu menekan level hormon androgen yang mempengaruhi penyebaran jerawat. Semakin stabil, maka jerawat batu akan semakin cepat sembuh dan resiko penyebarannya juga kecil.
Dosis terbaik sesuai penelitian untuk pengobatan jerawat adalah 50 – 100 mg per hari. Jika lebih dari itu, berpotensi mengakibatkan beberapa efek samping serius seperti: cacat lahir, nyeri payudara, pusing, kelelahan, sakit kepala, hyperkalemia, dan ketidakteraturan dalam periode menstruasi. Namun, untuk lebih memastikan, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi spironolactone.
5. Pil KB
Terakhir adalah obat yang paling sederhana, yaitu dengan mengkonsumsi pil KB. Sebab, obat yang satu ini mengandung estrogen yang dapat membantu menjaga stabilitas hormon sehingga efektif untuk mencegah jerawat semakin memburuk. Mengkonsumsinya saat akan, selama, dan beberapa hari setelah periode menstruasi menjadi cara yang tepat sebagai pengobatan jerawat batu membandel.
Namun, konsumsi pil KB tidak direkomendasikan untuk semua orang. Ada beberapa pasien dengan jerawat batu yang tidak disarankan menggunakan pil KB, yaitu yang tengah berusaha untuk hamil – karena akan menyulitkan terjadinya pembuahan, perokok, serta memiliki gangguan pembekuan darah. Jadi, meskipun mudah, jangan lupa untuk tetap berkonsultasi dengan dokter terkait penggunaannya.
Cara Menghilangkan Jerawat Batu by Esmoir

1. Suntik Jerawat
Lantas, jika datang melakukan perawatan wajah ke Esmoir Clinic, apa yang direkomendasikan sebagai terapi jerawat kistik? Metode perawatan pertama yang kami rekomendasikan adalah suntik jerawat. Diterapkan untuk jerawat batu dengan kondisi yang parah sampai menimbulkan nyeri dan peradangan lapisan kulit bagian dalam. Jerawat dapat menyusut dan nyerinya berkurang setelah prosedur.
Menurut American Academy of Dermatology, teknik ini dapat meratakan benjolan jerawat kistik dalam tempo 48 – 72 jam. Memang tidak serta merta hilang sepenuhnya, namun cukup menjadi solusi agar jerawat batu tidak mengganggu maupun menyebar. Injeksi dilakukan secara rutin selama 4 – 6 minggu. Pantangannya tidak boleh digunakan bersamaan obat pengencer darah.
2. Detox Wajah
Detoksifikasi wajah juga menjadi terapi jerawat batu andalan Esmoir Clinic. Tujuannya adalah membuat wajah senantiasa bersih dari kotoran, polusi, produksi minyak berlebih, maupun sisa penggunaan kosmetik. Rangkaian perawatan detox wajah meliputi pencucian muka hingga bersih, vacuum, pengaplikasian serum, masker wajah, dan sunblock. Selain itu, dilakukan pijatan serta perawatan berfrekuensi tinggi.
Perawatan yang satu ini bermanfaat untuk menghentikan peradangan pada jerawat sehingga lekas sembuh, meremajakan kulit, serta memaksimalkan hasil penggunaan skincare. Setelah terapi, mungkin Anda akan mengalami break out parah di mana jerawat menyebar. Namun setelah beberapa saat akan hilang dengan sendirinya karena itu merupakan bagian dari proses detoksifikasi wajah tersebut.
3. Facial Wajah
Perawatan berikutnya yang direkomendasikan di Esmoir Clinic untuk penanganan jerawat batu yaitu facial wajah. Metode ini menekankan penekanan terhadap komedo atau jerawat supaya peradangan dapat berhenti dan tidak menyebar. Tahapan perawatan yang satu ini cukup panjang, yaitu: konsultasi, pembersihan, analisa kulit, steam, eksfoliasi, ekstraksi, pemijatan, pemakaian masker, dan pengaplikasian skincare.
Tindakan facial selain menyembuhkan jerawat batu dan mencegah penyebarannya juga memiliki serangkaian manfaat lain. Apa saja? Mengangkat dan mempercepat regenerasi sel kulit mati, mengencangkan dan meminimalisir kerutan tanda penuaan dini, mengurangi pigmentasi dan juga memaksimalkan produk perawatan kulit. Terapi ini harus dilakukan tenaga profesional supaya hasilnya sesuai dengan ekspektasi Anda.
Baca juga: 10 Manfaat Facial Wajah, Salah Satunya Bikin Glowing!
4. Peeling Wajah
Terakhir, Esmoir Clinic juga merekomendasikan perawatan berupa peeling. Sesuai dengan namanya, peel artinya mengelupas. Jadi, fokus tindakan ini adalah mengelupas atau mengangkat sel kulit yang rusak atau mati untuk diperbaiki maupun regenerasi. Hasil akhirnya? Peremajaan kulit yang lebih segar dan sehat. Lantas, mengapa harus diaplikasikan untuk kulit dengan jerawat batu?
Tindakan peeling ini akan membantu jaringan kulit berhenti meradang sehingga jerawat batu menyusut. Setelah itu, sel kulit yang bermasalah, rusak, hingga mati akibat jerawat tersebut akan diangkat supaya dapat digantikan dengan sel kulit yang lebih sehat. Ada jenis peeling dangkal, sedang, hingga dalam yang dapat disesuaikan dengan kondisi wajah Anda.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Manfaat Peeling Wajah Bikin Awet Muda!
Terapi Jerawat Batu Terbaik di Esmoir Clinic
Pada dasarnya, cara menghilangkan jerawat batu sangat beragam, hanya perlu disesuaikan dengan penyebabnya saja. Anda bisa melakukannya sendiri di rumah dengan beberapa tips sederhana yang disertakan di atas. Meskipun demikian, untuk hasil pengobatan jerawat yang maksimal, lebih baik berkonsultasi dan menjalani perawatan jerawat kistik dengan praktisi profesional di klinik kecantikan Esmoir.
Ahli kulit kami akan mengidentifikasi terlebih dahulu kondisi Anda, mulai dari jenis kulit, variasi jerawat, hingga terapi yang tepat. Jadi, kemungkinan untuk memilih perawatan yang salah dapat diminimalisir. Sebab, terapi yang salah mengakibatkan penyebarannya jadi tidak terkontrol. Anda tentu tidak menginginkannya terjadi, bukan? Yuk, datang dan konsultasikan permasalahan jerawat Anda!

Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, dr. Lanny (alumni Untar 2001) telah membangun reputasi sebagai ahli kulit dan estetika terkemuka. Ia dikenal luas akan kemampuannya memberikan perawatan kulit yang holistik dan efektif.